Plume Network Raih Status Transfer Agent SEC untuk Bawa TradFi ke Blockchain
Plume Network, blockchain layer-2 khusus aset dunia nyata (RWA), resmi mendaftar sebagai transfer agent di US Securities and Exchange Commission (SEC). Status ini memberi Plume wewenang untuk mengelola sekuritas tokenisasi sesuai aturan AS dan mendukung misinya membawa instrumen keuangan tradisional ke blockchain.
Baca Juga: Hujan Meteor Oktober 2025 di Indonesia: Draconid, Taurid Selatan, dan Orionid
Plume mengumumkan kabar ini melalui media sosial. Mereka menyebut registrasi tersebut memungkinkan otomatisasi tugas transfer agent di jaringan blockchain. Layanan itu mencakup pengelolaan daftar pemegang saham, pencatatan perpindahan kepemilikan, dan aksi korporasi. Sistem Plume terhubung langsung ke SEC dan Depository Trust and Clearing Corporation (DTCC) untuk pelaporan dan penyelesaian transaksi.
Langkah ini memperkuat upaya Plume menjembatani pasar keuangan tradisional dengan teknologi terdesentralisasi. Dengan status resmi itu, Plume dapat menawarkan layanan tokenisasi sekuritas secara legal di bawah hukum AS.
Pada Desember lalu, Plume meraih pendanaan $20 juta dari Brevan Howard Digital, Huan Ventures, dan Galaxy Ventures untuk mengembangkan platform tokenisasi. Sejak itu, mereka memfasilitasi lebih dari $62 juta aset tokenisasi melalui Nest Credit, produk vault fixed-income untuk institusi.

RWAs Institusional: Menutup Kesenjangan Adopsi
CEO Plume Network, Chris Yin, menilai adopsi institusional terhadap RWA masih minim meski pasar mencapai $33 miliar.
“Proses ini bergerak lambat. Kami harus menunjukkan nilai dan bukti adopsi terlebih dahulu,” kata Yin di Token2049 Dubai. Ia membandingkan perkembangan RWA saat ini dengan awal adopsi Bitcoin.
Yin mengatakan sebagian besar tokenisasi kini berfokus pada surat utang negara AS dan kredit swasta berisiko rendah. Menurutnya, potensi RWA jauh lebih luas karena bisa membuka cara baru untuk penggalangan dana, keterlibatan investor, dan transparansi kepemilikan saham.
Meskipun pendanaan modal ventura di kripto melambat, infrastruktur RWA tetap menarik investor. Mereka melihatnya sebagai aplikasi dunia nyata yang paling menjanjikan.
Selain fixed-income, minat pada ekuitas tokenisasi juga meningkat. Platform seperti Robinhood dan Kraken mulai menawarkan saham tokenisasi. SEC bahkan mempertimbangkan aturan baru yang memungkinkan perdagangan saham tradisional di bursa kripto, langkah yang dapat mempercepat adopsi institusional.